Pendahuluan
PILATES adalah salah satu bentuk olahraga yang dikembangkan Joseph Hubert Pilates pada awal abad ke-20. Semenjak itu, pilates mulai menyebar dan dikenal banyak orang, termasuk di Indonesia. Banyak yang menggemari pilates karena cara ini dinilai mampu memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna sehingga tercipta tubuh yang ideal.
Sang penemu yang berkebangsaan Jerman memercayai bahwa pikiran kitalah yang memengaruhi otot. Maka itu, ia pun menyebut teknik dalam pilates sebagai contrology. Tak hanya membetuk tubuh, pilates juga mampu memperbaiki masalah yang berhubungan dengan kelainan tubuh indah. Pilates berfokus pada membangun fleksibilitas, kekuatan, daya tahan, dan kooordinasi sistem tubuh, tapi tampa menambah massa otot. Orang yang rutin melakukan latihan pilates biasanya akan merasakan bentuk tubuhnya lebih bagus dan tak mudah cedera.
Joseph Pilates mengajar murid-muridnya ke pusat diri untuk
berkomitmen pada setiap sesi latihan dengan memberikan perhatian, penuh
konsentrasi, dan memperhatikan apa yang terjadi di seluruh tubuh mereka, mulai
dari jari kaki hingga kepala.
Para muridnya belajar untuk mengendalikan otot-otot di setiap
gerakan. Prinsip-prinsip ini membantu orang lebih memahami bagaimana melakukan
pendekatan latihan dan memahami tubuh mereka dengan cara yang lebih
berhati-hati dan penuh perhatian.
Di bawah ini merupakan
serangkaian Prinsip-prinsip Pilates.
Pernafasan
Latihan pertama dalam seri alas Pilates adalah ratusan. Disebut
ratusan karena melibatkan penghirupan nafas sebanyak lima hitungan dan membuang
nafas sebanyak lima hitungan. Ini juga melibatkan teknik pernapasan khusus di
mana satu kali menarik nafas terutama menggunakan interkostalis –di antara
tulang rusuk– (yang menghasilkan pengembangan dan penyempitan tulang rusuk).
Dengan mengatur napas kita, dapat membantu menenangkan pikiran.
Pilates mengajarkan bahwa melakukan pernapasan mendalam akan memberikan oksigen
pada darah dan membuang kotoran tubuh. Hasil positif dari latihan pernapasan
adalah bebas dari kelelahan, stres, dan kurang konsentrasi.
Memusatkan perhatian
Pilates mengajar orang untuk bergerak dari pusat mereka. Dia
menciptakan pembangkit listrik. Saat ini kita sering mendengar otot inti, yang
juga mengacu pada pusat seseorang atau inti tubuh. Ketika gerakan dimulai dari
pusat (perut, otot punggung, dan otot-otot sekitar panggul), akan membantu
memberikan stabilitas dan kekuatan yang lebih.
Untuk secara efektif bergeser dari pusat, seseorang harus tahu
bagaimana bernapas dengan benar, dan bagaimana mengontrol otot, yang membawa
kita pada prinsip berikutnya, kontrol.
Kontrol
Seorang indvidu tidak hanya harus mengetahui bagaimana terlibat
dan mengontrol aktivasi otot dan napas saat mereka bergerak, gerakan mereka
juga harus mencerminkan hal ini melalui ketepatan dan gerakan terkontrol.
Seorang individu juga harus mampu mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi.
Ketelitian
Setiap gerakan yang dirancang Pilates memiliki tujuan yang telah
dipikirkan dengan baik. Akhirnya kecermatan yang dikerjakan pada tiap gerakan
akan melatih mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
tubuh orang berbeda, jadi bagaimana mereka melakukan pendekatan suatu gerakan
mungkin akan sedikit bervariasi berdasarkan fisik, kekuatan, dan keterbatasan
mereka.
Aliran
Meskipun latihan Pilates tidak dirancang untuk dilakukan sesuai
dengan perasaan, seperti seseorang yang akan menari, mereka seharusnya memiliki
irama dan aliran kualitas yang baik. Gerakan harus berkesinambungan, dan
memiliki transisi yang solid. Hal ini akan membantu memastikan pengembangan
kekuatan seseorang serta stamina.
Fokus
Untuk merangkum semua bagian prinsip ini bersama-sama dan
menerapkannya pada gerakan, kita harus fokus. Tidak ada dalam kamus, seseorang
dapat berlatih Pilates dengan baik sambil menonton televisi, membaca buku atau
majalah, atau bahkan hanyut dalam lagu.
Di satu sisi, fokuskan batin pada napas, dan pusat individu,
sambil melakukan gerakan dengan tepat terkontrol, dan gerakan yang lembut
elegan akan menyatu dengan kesadaran. Ini membantu orang memperdalam hubungan
mereka dengan diri mereka sendiri, yang membawanya pada rasa kesejahteraan yang
lebih besar, baik secara fisik, maupun mental, dan bahkan mungkin
spiritual. (Tysan Lerner/The Epoch
Times/feb)
Rangkaian latihan pilates
biasanya dilakukan di sebuah alas yang disesuaikan dengan bentuk tubuh. Prinsip
dasar latihan ini mementingkan konsentrasi, pernapasan, dan gerakan. Ada dua
cara melakukan latihan pilates yakni dengan alas dan menjadikan berat badan
sendiri sebagai tumpuan. Atau, menggunakan alat untuk memperkuat tubuh.
Sebelum mencoba
latihan ini, ada beberapa poin yang mesti Anda ingat:
1. Periksakan diri atau berkonsultasi
dulu dengan dokter guna mengetahui apakah Anda cocok melalukannya.
2. Pastikan instruktur
memahami keinginan dan kebutuhan serta kemampuan diri Anda untuk berlatih.
Dan, berikut
adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari latihan pilates:
1. Tubuh lebih fit
2. Mampu membantu
merehabilitasi tubuh pascapemulihan
3. Pilates sangat berguna
bagi yang memiliki profesi sebagai atlet dan penari
4. Melenturkan tubuh bagi
perempuan hamil dan setelah melahirkan
5. Mampu mempertahankan
kelenturan tubuh lansia dan bisa dilakukan anak-anak mulai usia 12 tahun.
6. Pilates membantu
meningkatkan dan menciptakan keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas
7. Kewaspadaan diri
meningkat sehingga tubuh stabil dan tak mudah cedera
8.
Meningkatkan kooordinasi tubuh.