Jumat, 20 Juli 2012

Microwave Diathermy


Microwave Diathermy


Micro Wave Diathermy merupakan suatu pengobatan dengan menggunakan stessor fisis berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik frekuensi 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm

Produksi dan penerapan
            Arus dari mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari serangkaian kawat ditengah yang diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator Kawat dan selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel semacam ini diperlukan untuk arus frequensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu pengobatan.
          Co-axial kabel ini menghantarkan arus listrik kesebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan dan untuk mencegah pancaran gelombang di luar emiter. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang magnetik. Kontruksi ini dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh yang disebut emiter, direktor atau aplikator atau sebagai elektrode.

Efek Fisiologis
Perubahan Temperatur
Reaksi lokal jaringan
Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ±13%  tiap     kenaikan  temperatur  1ÂșC,
Meningkatkan vasomotion  sphincter  sehingga  timbul  homeostatik lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.

Reaksi general
Dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal ±3 cm dan aplikasinya lokal.

Efek konsensual
Timbulnya respon panas pada sisi kontra lateral dari segmen yang sama setelah pengobatan lebih dari 20 menit. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan perubahan temperature lebih terkonsentrasi pada jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung cairan dan darah.

Jaringan ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat menjadi lebih baik seperti jaringan collagen kulit, otot, tendon, ligament dan kapsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah panjang serabut kolagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya ±3cm.

Jaringan otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalis nocicensorik.

Jaringan syaraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan syaraf, meningkatkan konduktivitas serta ambang rangsang syaraf.

Efek Terapeutik
Nyeri, hipotonus dan gangguan vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedative, serta perbaikan metabolisme.

Penyembuhan luka pada jaringan lunak
Meningkatkan proses perbaikan atau respirasi secara fisiologis.

Kontraktur jaringan
Dengan penigkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses kontraktur jaringan.

Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.

Dengan efek-efek dari Microwave Diathermy (MWD) maka akan terjadi peningkatan sirkulasi, normalisasi jaringan otot dan tendon, serta pebaikan metabolisme sehingga persepsi nyeri pada jaringan ikat akan menurun.

Indikasi dan Kontra Indikasi MWD

Indikasi :
Terhadap jaringan <3cm,
Banyak mengandung cairan,
Pada daerah arteri, otot.
Kontra indikasi :
Akut traumatic musculoskeletal injury,
Acute inflammatory condition,
Area dengan ischemis.


Sabtu, 14 Juli 2012

Atrial Septal Defect (ASD)



Defek Sekat Atrium (Atrial Septal Defect, ASD)
oleh Evan Regar




Pendahuluan 

Kelainan jantung bawaan merupakan salah satu kelainan yang paling sering ditemukan dalam kelahiran hidup (mencapai 1% dari seluruh kelainan hidup). Kelainan jantung yang dapat terjadi antara lainadalah kelainan dalam pembentukan sekat jantung. Sekat jantung merupakan suatu batas pemisah antara jantung kiri dengan jantung kanan, menjaga agar darah di dalam kedua “pompa” ini tidak bercampur yang dapat menyebabkan gangguan saturasi oksigen darah yang meninggalkan jantung. Salah satu bentuk kelainan sekat yang banyak diketahui adalah defek sekat atrium, atau Atrial Septal Defect, yang selanjutnya disebut dengan ASD. 

Epidemiologi 

Studi mengenai insidens penyakit jantung kongenital di dunia barat menggambarkan bahwa ASD menempati posisi kedua, setelah defek sekat ventrikel (VSD), dalam frekuensi malformasi jantung kongenital yang lahir hidup. Namun demikian pada literatur lain ASD merupakan kelainan jantung kongenital terbanyak kelima. 

Etiologi 

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa penyakit jantung kongenital banyak disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dengan faktor lingkungan (paparan terhadap zat teratogen). Tidak dapatlah ditunjuk satu penyebab saja penyebab kelainan jantung kongenital.

Abnormalitas genetik dapat disebabkan oleh mutasi gen tunggal (single gene mutation), kelainan kromosomal (delesi, trisomi, monosomi). Mutasi gen tunggal menyebabkan terbentuknya protein struktural maupun regulator serta protein untuk pengaturan persinyalan molekular yang defek dan biasanya dapat diprediksi pola penurunannya mengingat diturunkan dengan pola Mendelian. Kelainan kromosomal yang sering menyebabkan ASD di antaranya sindrom Turner (45X), sindrom Down (trisomi 21), serta sindrom Miller Dieker (delesi 17p). Namun demikian perlu diingat bahwa banyak kelainan kromosomal dapat menyebabkan penyakit jantung kongenital, meskipun tidak spesifik menyebabkan kelainan tertentu. Kelainan jantung pada sindrom Down merupakan kelainan yang paling jelas mekanismenya karena melibatkan anomali struktur yang berasal dari bantalan endokardium (termasuk sekat atrioventrikular dan katup jantung).

Teratogen merupakan faktor lingkungan yang paling berperan dalam menyebabkan penyakit jantung kongenital, termasuk di antaranya ASD. Telah diketahui bahwa pajanan terhadap infeksi rubella kongenital, diabetes gestasional, alkohol, talidomit, asam retinoat dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung kongenital pada anak. Kurangnya konsumsi asam folat juga dituding sebagai penyebab terjadinya hal demikian. 

Kelainan Struktural dan Patofisiologi Kelainan 

ASD perlu dibedakan dengan patent foramen ovale. ASD memungkinan komunikasi interatrium akibat sekat atrium yang tidak sempurna. Patent foramen ovale pada dasarnya juga hal yang serupa dengan ASD, namun melibatkan struktur normal yang terdapat pada masa fetal. Namun demikian patent foramen ovale cenderung terlihat hanya ketika terjadi peningkatan tekanan di atrium kanan (misal: hipertensi pulmonal, batuk) menyebabkan pirau kanan-kiri (bandingkan dengan ASD yang tampak sebagai pirau kiri-kanan akibat tekanan di atrium kiri yang secara alamiah lebih tinggi dibandingkan tekanan atrium kanan). 


ASD dapat digolongan menjadi empat golongan, yakni: 

  1. defek di fossa ovalis (ostium sekundum) – merupakan tipe yang tersering (~70%). Keadaan ini sering disebabkan oleh kematian (apoptosis) sel-sel di septum primum yang berlebihan, menyisakan bukaan ostium sekundum yang terlampau besar atau kelainan pembentukan septum sekundum; 
  2. defek kanal AV parsial – sering merupakan suatu kompleks dengan defek kanal atrioventrikular; 
  3. defek sinus venosus – defek di dekat bukaan dengan vena kava superior (lebih jarang di vena kava inferior); dan 
  4. defek di sinus koronarius. 

Dengan adanya pirau kiri-kanan (left-to-right shunt), hal ini tidak serta merta menegaskan tekanan di dalam atrium (atau secara umum jantung) belahan kiri lebih tinggi dibandingkan dengan belahan jantung kanan. Perlu diketahui bahwa perbedaan tekanan atrium kiri dengan kanan tidaklah terlalu signifikan untuk menghasilkan pirau yang sedemikian besar. Oleh karena itu faktor lain perlu dipertimbangkan untuk menjelaskan aliran darah dari kiri ke kanan.Sistem atrium kanan lebih mudah teregang (more distensible) dibandingkan dengan atrium kiri.4 Dinding ventrikel kanan yang lebih tipis juga memiliki kemampuan untuk “menampung darah tambahan” lebih baik dibandingkan dengan ventrikel kiri yang berdinding lebih tebal. Seiring dengan berjalannya pirau ini, aliran darah pulmoner meningkat hingga dia sampai empat kali normal. 

Kelebihan darah di ventrikel kanan disertai dengan peningkatan aliran darah pulmoner dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kanan (akibat pressure dan volume overload). Respons kompensasi akan muncul berupa konstriksi arteri pulmoner yang menjaga perfusi kapiler pulmoner tetap dalam batas yang normal serta mencegah edema pulmoner.3Vasokonstriksi yang persisten ini justru akan meningkatkan kerja jantung kanan untuk melawan resistensi pulmoner yang meningkat akibat vasokonstriksi ini. Sebagai akibatnya dinding ventrikel kanan akan beradaptasi dengan melakukan proliferasi serupa dengan perubahan pada arteriol akibat hipertensi sistemik). Pada akhirnya resistensi pulmoner dapat meningkat drastis nyaris menyamai resistensi sistemik, mengakibatkan terjadinya pirau kanan-kiri (akibat peningkatan tekanan ventrikel kanan yang sangat drastis, mengalahkan tekanan ventrikel kiri). Dalam kondisi kompensasi ini dapat terjadi sianosis (late cyanotic congenital, kid blue­– bdk. dengan early cyanotic congenital, baby blue pada pirau kanan-kiri) yang dikenal dengan sindrom Eisenmenger. Tidak hanya ASD, segala kelainan pirau kiri-kanan pada akhirnya dapat mengalami patofisiologi yang sama sehingga justru terjadi inversi pirau. 

Dapat disimpulkan bahwa untuk seluruh kelainan jantung kongenital dengan adanya pirau, terjadi gangguan hemodinamik yang mengakibatkan abnormalitas struktur jantung sebagai mekanisme kompensasi dan adaptasik, seperti atrofi atau justru hipertrofi. 

Gejala Klinis 

Pada umumnya saat kelahiran ASD asimptomatik. ASD biasanya terlihat saat mencapai usia remaja atau dewasa. Dapat dikatakan bahwa secara umum penyakit jantung kongenital yang merupakan “masalah saat dewasa” merupakan penyakit jantung kongenital dengan pirau kiri-kanan yang tidak menyebabkan sianosis saat masa bayi (misal: ASD, VSD, PDA, CoA, serta ToF).4 



Gejala yang paling sering menyertai penderita ASD adalah sesak nafas dan rasa lelah yang cepat timbul setelah aktivitas fisik. Sesak nafas dapat terjadi pasa aktivitas biasa disertai dengan berdebar-debar (takiartimia). Tanda-tanda sianosis sentral (seperti kebiruan di kuku dan sekitar bibir) biasanya kurang ditemukan kecuali defek terjadi dalam intensitas yang besar (suatu kondisi yang jarang dapat disebabkan oleh bukaan yang sangat lebar akibat ketiadaan septum interatrial, disebut dengan istilah cor trilokulare biventrikulare1 dan sering disertai defek fatal lain di daerah jantung). Semakin tua usia seseorang dengan kelainan ini makin rentan mengalami gagal jantung kongestif (terutama dekade keempat dan kelima) disertai dengan aritmia. 

Seseorang dengan ASD juga rentan mengalami infeksi paru yang berulang akibat meningkatnya aliran darah pulmoner cenderung mengakibatkan banyaknya cairan yang mengalir menuju paru, “membanjiri” paru dan menyebabkan paru lebih rentan terhadap infeksi mikroorganisme. 

Temuan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang 

Temuan pemeriksaan fisik juga tidaklah menunjukkan arahan diagnosis yang spesifik. Oleh karena itu ASD sering ditemukan secara insidental melalui pemeriksaan foto toraks maupun ekokardiografi. 

Pada pemeriksaan fisik biasanya ditemui individu yang cenderung kurus. Pada pemeriksan pulsasi vena jugular ditemui peningkatan pulsasi gelombang v yang nyaris sama besar dengan gelombang a (dalam kondisi normal gelombang a mendominasi). Pada saat dilakukan auskultasi terjadi abnormal splitting berupa wide fixed splitting bunyi jantung kedua serta splitting yang terdengar jelas baik pada waktu ekspirasi maupun inspirasi (bahkan pada saat melakukan Manuver Valsava).3Hal ini dapat terjadi mengingat terjadinya peningkatan aliran darah pulmoner menahan penutupan katup pulmonal yang normalnya hanya akan mengalami pelambatan penutupan pada saat terjadi peningkatan venous return akibat seseorang menarik nafas dalam (inspirasi – fisiologis). Bunyi lain yang dapat pula ditemukan adalah sistolik tipe ejeksi pada daerah pulmonal, mid-diastolik pada daerah trikuspid, pengerasan bunyi jantung kedua di daerah pulmonal. Temuan bunyi ini merupakan bunyi fungsional akibat peningkatan kerja ventrikel kanan. 

Pemeriksaan elektrokardiografi menampakkan deviasi aksis ke kanan, blok bundel kanan, hipertrofi ventrikel kanan, pemanjangan interval PR, serta aksis gelombang P abnormal maupun bentuk gelombang P itu sendiri. Pada saat mencapai usia dewasa gambaran EKG sering menampilkan flutter maupun fibrilasi atrium. 

Foto toraks biasanya menampakkan pembesarn jantung (atrium kanan) secara ringan hingga sedang dengan daerah retrosternal terisi pada foso lateral, tampakan dan corakan arteri pulmoner cenderung meningkat. Gambaran yang bisa membedakan dengan pirau kiri-kanan lainnya adalah sedikitnya perpindahan atrium kiri. 



Gambar 2 – Gambaran foto toraks seorang anak berusia 4 tahun yang menampakkan pembesaran ventrikel kanan (terutama foto lateral) disertai dengan peningkatan corakan vaskuler paru (Hurst, 2006) 

Prognosis dan Komplikasi 

Akibat sulitnya dan ketiadaan tanda yang khas pada kelainan ini, penemuan secara insidental biasanya telah menunjukkan suatu kondisi yang cukup berat. Hipertensi pulmoner merupakan kondisi yang paling sering ditemui. Demikian pula dengan flutter atrium dan fibrilasi atrium yang semakin meningkat kejadiannya seiring dengan pertambahan usia. Keadaan yang berat tanpa intervensi cenderung mengakibatkan gagal jantung. Penyebab kematian tersering orang dengan ASD adalah emboli pulmoner, trombosis pulmoner, emboli paradoksikal (akibat pirau yang terjadi), abses otak, maupun infeksi (terutama infeksi paru).3,4 

Tatalaksana 

Terapi dengan obat-obatan berguna bagi beberapa bayi yang menunjukkan gejala gagal jantung. Persistensi gejala mengindikasi penutupan defek melalui pembedahan. Pada sebagian besar kasus penutupan disarankan untuk dilakukan sebelum anak tersebut memasuki usia sekolah. Indikasi penutupan ASD melalui temuan pemeriksaan penunjang antara lain pembesaran jantung pada foto toraks dengan dilatasi ventrikel kanan, hipertensi pulmoner masif, serta adanya riwayat iskemik transien (ministroke maupun stroke) dan foramen ovale yang persisten.Penutupan dilakukan melalui tindakan pembedahan. Penutupan dapat dilakukan dengan menjahit secara langsung lubang yang terbuka atau menggunakan alat amplatzer septal occluder. 



Kepustakaan 

1. Sadler TW. Langman’s medical embryology. Eleventh edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. 

2. Schoen FJ, Mitchell RN. The heart. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, editors. Robbins and cotran pathologic basis of disease. Eighth edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010 

3. Fuster V, Walsh RA, O’Rourke RA, Wilson PP, editors. Hurst’s the heart. 12th edition. New York: McGraw-Hill, 2008 

4. Ghanie A. Penyakit jantung kongenital pada dewasa. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009

Selasa, 10 Juli 2012

Stretching




Definisi
Stretching adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan setiap manuver terapi yang dirancang untuk meningkatkan pemanjangan jaringan lunak, dengan demikian meningkatkan fleksibilitas dengan memperpanjang struktur yang adaptif diperpendek dan telah menjadi hypomobile dari waktu ke waktu.
Hanya melalui pemeriksaan, evaluasi, dan diagnosis sistematis dari suatu masalah pasien, seorang terapis dapat menentukan apa yang membatasi gerak struktur dan jika, kapan, dan apa jenis prosedur stretching ditunjukkan. Pada awalnya proses rehabilitasi manual stretching dan mobilisasi sendi, yang melibatkan secara langsung intervensi oleh seorang praktisi, mungkin teknik yang paling tepat. Selanjutnya, latihan self-stretching dilakukan secara independen oleh pasien setelah diberi instruksi dan pengawasan yang ketat mungkin intervensi yang lebih cocok. Dalam beberapa kondisi penggunaan perangkat mechanical stretching dilakukan, terutama ketika terapi manual telah efektif.

Pedoman Prosedural Intuk Aplikasi Intervensi Stretching
Pedoman berikut ini adalah pusat untuk pengembangan dan pelaksanaan intervensi peregangan. Hasil pemeriksaan dan evaluasi status pasien menentukan kebutuhan dan jenis peregangan prosedur yang akan paling efektif dalam rencana pasien perawatan. Bagian ini mengidentifikasi pedoman umum yang harus diatasi sebelum, selama, dan setelah peregangan prosedur serta pedoman khusus untuk aplikasi peregangan manual.

Pemeriksaan dan Evaluasi Pasien
  • Hati-hati meninjau sejarah pasien dan melakukan review menyeluruh sistem.
  • Pilih dan melakukan tes yang sesuai dan pengukuran.
  • Tentukan ROM tersedia di sendi yang terlibat dan yang berdekatan dan jika mobilitas baik aktif atau pasif terganggu.
  • Menentukan apakah hypomobility terkait dengan gangguan lain dan jika itu yang menyebabkan keterbatasan fungsional atau cacat.
  • Memastikan apakah, dan jika demikian, jaringan lunak yang merupakan sumber dari gangguan mobilitas. Secara khusus, membedakan antara kapsul sendi, jaringan noncontractile periartikular, dan pembatasan panjang otot sebagai penyebab ROM terbatas. Pastikan untuk menilai bermain bersama dan mobilitas fasia.
  • Mengevaluasi iritabilitas dari jaringan yang terlibat dan menentukan panggung mereka penyembuhan. Ketika bergerak ekstremitas pasien atau tulang belakang, memperhatikan reaksi pasien terhadap gerakan. Hal ini tidak hanya membantu mengidentifikasi tahap penyembuhan jaringan yang terlibat, itu membantu menentukan dosis kemungkinan (seperti intensitas dan durasi) dari peregangan yang tetap dalam jangkauan kenyamanan pasien.
  • Menilai kekuatan otot yang mendasari di mana ada pembatasan gerak dan realistis mempertimbangkan nilai peregangan kisaran-membatasi struktur. Seorang individu harus memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan yang memadai untuk mengontrol dan aman menggunakan ROM baru.
  • Pastikan untuk menentukan apa tujuan hasil (yaitu, perbaikan fungsional) pasien berusaha untuk mencapai sebagai hasil dari program intervensi dan menentukan apakah tujuan-tujuan yang realistis.
  • Menganalisis dampak dari setiap faktor yang dapat mempengaruhi hasil proyeksi program peregangan.


 Persiapan untuk Stretching
  • Review tujuan dan hasil yang diinginkan dari program peregangan dengan pasien. Memperoleh persetujuan pasien untuk memulai pengobatan.
  • Pilih teknik peregangan yang akan paling efektif dan efisien.
  • Pemanasan jaringan lunak akan membentang oleh aplikasi panas lokal atau dengan aktif, latihan intensitas rendah.
  • Pemanasan struktur ketat dapat meningkatkan diperpanjang dan dapat menurunkan resiko cedera akibat peregangan.
  • Apakah pasien dalam posisi yang nyaman dan stabil yang memungkinkan pesawat benar gerak untuk prosedur peregangan. Arah peregangan adalah persis berlawanan arah pembatasan sendi atau otot.
  • Menjelaskan prosedur untuk pasien dan memastikan dia mengerti.
  • Free area yang akan membentang dari setiap pakaian ketat, perban, atau splints.
  • Jelaskan kepada pasien bahwa penting untuk sesantai mungkin atau membantu bila diminta. Juga menjelaskan bahwa prosedur peregangan dirancang untuk tingkat toleransi nya.


Penerapan Prosedur Manual Stretching
  • Pindahkan ekstremitas perlahan melalui rentang bebas ke titik pembatasan jaringan.
  • Pegang daerah proksimal dan distal sendi di mana gerakan terjadi. Pegang harus tegas tapi tidak nyaman bagi pasien. Menggunakan padding, jika perlu, di daerah dengan jaringan subkutan minimal, mengurangi sen-personalisasi, atau di atas permukaan tulang. Gunakan permukaan luas dari tangan Anda untuk menerapkan semua kekuatan.
  • Tegas menstabilkan segmen proksimal (secara manual atau dengan peralatan) dan memindahkan segmen distal.
  • Untuk meregangkan otot multijoint, menstabilkan baik segmen proksimal atau distal yang membatasi rentang-otot menempel. Meregangkan otot lebih dari satu sendi pada satu waktu dan kemudian seluruh sendi secara bersamaan sampai panjang optimal jaringan lunak dicapai. Untuk meminimalkan kekuatan tekan pada sendi kecil, meregangkan sendi distal pertama dan melanjutkan proksimal.
  • Pertimbangkan menggabungkan prestretch, kontraksi isometrik dari otot-membatasi rentang (prosedur terus-santai) untuk bersantai otot refleks sebelum peregangan.
  • Untuk menghindari kompresi bersama selama prosedur peregangan, berlaku lembut (kelas I) gangguan pada sendi bergerak.
  • Terapkan hamparan intensitas rendah secara lambat, berkelanjutan. Ingat, arah gerakan peregangan secara langsung berlawanan garis tarikan otot-membatasi jangkauan. Minta pasien untuk membantu Anda dengan peregangan atau menerapkan peregangan pasif untuk memperpanjang jaringan. Ambil jaringan lunak hypomobile ke titik resistensi perusahaan jaringan dan kemudian bergerak hanya melampaui titik itu. Memaksa harus cukup untuk menempatkan ketegangan pada struktur jaringan lunak tetapi tidak begitu besar untuk menyebabkan rasa sakit atau melukai struktur. Pasien harus mengalami sensasi menarik, tapi tidak sakit, dalam struktur sedang diregangkan. Ketika peregangan adhesi sebuah tendon dalam sarungnya, pasien mungkin mengalami "menyengat" sensasi.
  • Mempertahankan posisi membentang selama 30 detik atau lebih. Selama waktu ini, ketegangan di jaringan perlahan-lahan harus menurun. Ketika ketegangan berkurang, memindahkan atau sendi ekstremitas sedikit lebih jauh untuk semakin memperpanjang jaringan hypomobile.
  • Secara bertahap melepaskan kekuatan peregangan dan memungkinkan pasien dan terapis untuk beristirahat sejenak sambil mempertahankan kisaran yang membatasi jaringan dalam posisi nyaman memanjang. Kemudian ulangi urutan beberapa kali.
  • Jika pasien tampaknya tidak mentolerir peregangan berkelanjutan, menggunakan beberapa sangat lambat, lembut, membentang intermiten dengan otot dalam posisi diperpanjang.
  • Jika dianggap tepat, menerapkan prosedur dipilih mobilisasi jaringan lunak, seperti pijat fasia atau pijat crossfiber gesekan, pada atau dekat lokasi adhesi selama manuver peregangan.


Setelah Stretching
  • Terapkan dingin untuk jaringan lunak yang telah membentang dan memungkinkan struktur ini untuk mendinginkan dalam posisi diperpanjang. Dingin dapat meminimalkan nyeri otot poststretch yang dapat terjadi sebagai hasil dari microtrauma selama peregangan. Ketika jaringan lunak didinginkan dalam posisi diperpanjang, kenaikan ROM lebih mudah dipertahankan.
  • Terlepas dari jenis intervensi peregangan digunakan, memiliki pasien melakukan ROM aktif dan latihan penguatan melalui rentang diperoleh segera setelah peregangan. Dengan pengawasan dan umpan balik, memiliki pasien menggunakan rentang diperoleh dengan melakukan pola gerakan simulasi fungsional yang merupakan bagian dari hidup sehari-hari, pekerjaan, atau tugas rekreasi.
  • Mengembangkan keseimbangan dalam kekuatan pada otot antagonis dalam kisaran baru sehingga ada kontrol neuromuskular memadai dan stabilitas sebagai meningkatkan fleksibilitas. 

Senin, 09 Juli 2012

POLIOMYELITIS



DEFINISI:
Poliomyelitis atau yang sering dikenal dengan penyakit Polio ini adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh salah satu dari tiga jenis virus Poliomyelitis yang mempengaruhi terutama sel-sel tanduk anterior medula spinalis dan medula, otak kecil dan otak tengah.
Ditandai dengan dua episode demam, sakit kecil dan besar yang dipisahkan oleh pengampunan atas satu atau dua hari diikuti dengan berbagai tingkat kelemahan otot atau kadang-kadang Kelumpuhan progresif yang berakhir fatal.

ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI:
Virus penyebab adalah virus polio (Legio Debilitants)
Ada 3 berbeda serelogic jenis virus polio (tanpa Imunitas silang) :
Tipe I - adalah penyebab paling paralytogenic atau yang paling sering Paralytic polio, baik epidemi dan endemik.
Tipe II - yang paling depan sering.
Tipe III - yang paling sering dikaitkan dengan penyakit lumpuh.
Jenis Poliomyelitis :
  1. Spinal
  2. Servikal
  3. Thoracic
  4. Lumbar

Yg berhubungan dgn bengkak :
  1. Saraf kranial
  2. Sistem Sirkulasi
  3. Sistem pernapasan
  4. Bulbo-tulang belakang
  5. Polioencephalitis

Masa penularan:
Kebanyakan menular beberapa hari sebelum dan setelah timbulnya gejala ketika virus ditemukan dalam orofaring selama sekitar seminggu, dan dalam jumlah besar di usus kecil, dan terus berada dalam kotoran sampai sekitar 3 bulan.
Cara Penularan:
Virus berdiam di GIT dan ditularkan melalui air liur, muntahan dan kotoran
Langsung kontak - dari satu orang ke orang lain  melalui jalur usus / oral. Telah ditunjukkan bahwa excretors virus polio yang jauh lebih umum ditemukan di antara kontak keluarga householdor dari kalangan noncontact.
Tidak langsung kontak - fecal-oral melalui makanan, air, peralatan dan benda-benda yang terkontaminasi oleh exreta manusia. Kadang-kadang, virus dapat ditanamkan melalui orofaring dan dalam kasus yang sangat jarang oleh parenteral.

INKUBASI PERIODE:
Biasanya 7-14 hari, dengan kisaran 5-35 hari, untuk bentuk lumpuh dan non-paralitik; 3-5 hari untuk penyakit ringan.

PATOGENESISDARI:
Polio virus mencapai saluran usus melalui mulut, memasuki mukosa usus dan pondok-pondok dan mengalikan di lokasi belum ditentukan, sistem mungkin retikuloendotelial. Hal ini dikenal sebagai Tahap usus.
Organisme ini kemudian dapat mencapai darah (fase viremic) dan kemudian melanjutkan ke CSN (fase saraf). Dalam setiap tahap pertahanan tubuh merespon dan melawan invasi organisme. Penyakit ini dapat berhenti di salah satu situs ini, tergantung pada ketepatan dan efektivitas respon antibodi host di bahwa fase tertentu.
Jadi jika virus dihambat atau dihentikan dari meningkat pada fase usus, kekebalan yang memadai berkembang secara lokal di usus serta sistematis, dengan hampir tidak ada manifestasi klinis. Inilah yang terjadi dalam manifestasi tanpa gejala, diam atau subklinis. Ini juga merupakan prinsip vaksinasi oral.
Jika virus berlangsung berlanjut, memasuki aliran darah mengakibatkan manifestasi sistemik yang, tergantung pada beratnya infeksi dapat menimbulkan ampas dari demam, sakit kepala, muntah lekas marah, dan.
Manifestasi yang lebih ringan merupakan jenis Abortive penyakit dan manifestasi lebih berat; Jenis Meningitic atau preparalytic. Dipercaya, organisme melanjutkan melalui jalur saraf ke SSP dan sekali lagi tergantung pada situs mereka menyerang, manifestasi Sejalan mungkin Spinal, Bulbospinal atau Encephalit

MANIFESTASI KLINIS:
4 bentuk klinis dijelaskan:
Tanpa gejala / subklinis / Asimtomatik Jenis / Diam
Orang yang mengekspos untuk polio bangsal seperti perawat dan anggota lain dari tim kesehatan. Tapi tidak semua korban polio memiliki kaki kecil atau keduanya.
Gagal Jenis / Penyakit Minor Poliomyelitis:
Oimulai dengan ringan sampai sedang infeksi saluran pernapasan atas atau dengan gejala influenza ringan seperti demam, malaise, sakit kepala, sakit tenggorokan, faring meradang dan muntah. Hal ini berikut dengan pengampunan 1-2 hari pada saat anak bisa aktif dan lucu.
Kasus ini mungkin tanpa disadari.
Preparalytic atau Meningitic Jenis / Penyakit Utama Poliomyelitis:
Maka tahap kedua adalah demam mengamati, kali ini dengan lebih tinggi, suhu sakit kepala, gelisah muntah, anoreksia, lesu dan nyeri di leher dan punggung, lengan, kaki, dan perut.
Hal ini menyebabkan juga kejang otot dan nyeri di ekstensi atau extensora leher dan punggung.
Biasanya berlangsung sekitar seminggu dengan iritasi meningeal bertahan selama sekitar 2 minggu.
Jenis Paralytic
Manifestasi awal adalah nyeri dan beberapa derajat kekakuan diikuti oleh berkedut dan berkurangnya refleks tendon dalam. Mungkin ada hyperesthesia dan mudah tersinggung. Hilangnya refleks tendon, Tanda Kernih positif dan Masuk Brudzinski. Dalam satu atau dua hari kemudian, melemahnya otot ditambah kelumpuhan. Tanda-nya Hoyne Positif kepala akan turun kembali ketika ia berada dalam terlentang dan bahu terangkat. Dia tidak akan mampu mengangkat kakinya pada full 90 derajat.
DIAGNOSA:
  1. Isolasi Virus
  2. Darah-akhir minggu pertama; WBC mungkin normal atau sedikit meningkat
  3. Tenggorokan-akhir minggu pertama sampai minggu kedua
  4. Fecal/Stool- pertama sampai minggu ketiga minggu
  5. Dengan pemeriksaan SSP, CSF :

a.CHON-normal dan cukup tinggi sebagai kemajuan penyakit
b. Gula / glukosa konten adalah normal

PENGOBATAN:
Gagal Jenis / Penyakit Kecil
  1. Istirahat
  2. Analgesik-untuk meringankan sakit kepala, sakit punggung dan kejang otot

Preparalytic atau Meningitic Jenis / Penyakit utama
  1. paket panas lembab selama 15-30 menit setiap 2-4 jam selama otot yang terkena
  2. Kecemasan dan ketakutan harus disembuhkan
  3. anggota tubuh harus dalam posisi yang nyaman

Paralytic Type (rawat inap diperlukan)
  1. tubuh keselarasan Cocok; kaki di sudut kanan, lutut sedikit menekuk, pinggul dan tulang belakang lurus, dengan menggunakan papan, kantong pasir, dan kerang belat sesekali cahaya
  2. Aktif dan gerakan pasif segera setelah nyeri hilang
  3. Hindari impaksi tinja
  4. Menjaga keselarasan tubuh yang baik dengan menggunakan papan, kantong pasir, dll
  5. Membuat tidur dengan kapas atau selimut wol baik bawah dan di atas pt tersebut.
  6. Ubah posisi sering
  7. Harian mandi jika perlu dan berganti pakaian basah

Untuk menghindari penyebaran mikroorganisme
  1. Sekresi harus dibuang ditempat yg seharusnya
  2. Hindari kontak dengan orang yang memiliki kasus yang diketahui
  3. hidung dan kebersihan mulut

PENCEGAHAN:
Administrasi vaksin polio. Vaksin Salk-solusi dari virus membunuh diberikan intramuskuler
Vaksin Sabin-yang merupakan persiapan virus hidup dilemahkan yang diberikan secara oral. Efektif Imunisasi-program dapat dicapai dilakukan masyarakat luas untuk mencakup semua bayi lebih dari 2 bulan, anak-anak dan dewasa muda dengan kelompok usia prasekolah sebagai target prioritas.

KOMPLIKASI
  • Pernapasan kelumpuhan-yang meliputi diafragma dan otot antar kosta
  • Pneumonia
  • Miokarditis
  • Atelektasis
  • Edema paru
  • Akut dilatasi lambung
  • Hipertensi
  • Batu ginjal
  • Akhir komplikasi-tulang dan jaringan lunak cacat

DIAGNOSA
ISOLASI VIRUS ATAS :
Darah- pada akhir minggu 1, WBC count mungkin normal atau sedikit meningkat.
Tenggorokan- pada akhir minggu 1 sampai minggu ke-2
Fecal/stool- pada akhir minggu 1 sampai 3 atau seluruh penyakit dan bahkan sampai o 3 bulan.
CSF- bukan gnomonic jalan tetapi mungkin membantu bila dianggap dengan manifestasi lain dan perjalanan penyakit.
Serologis DIAGNOSA
adalah nilai ketika ada setidaknya kenaikan 4 dari titer antibodi dari akut ke akut untuk tahap penyembuhan, sebagaimana ditentukan oleh tes netralisasi atau fiksasi komplemen.
DENGAN KETERLIBATAN SSP, PEMERIKSAAN CSF:
Pleositosis dengan dominasi awal sel polimorf nuklir diikuti dengan pergeseran ke sel mononuklear. Protein-normal pada tahap awal penyakit ini dan mungkin sedang tinggi sebagai penyakit berlangsung. Glukosa / kadar gula normal.

Prognosis
Pemulihan dari bentuk nonparalytic penyakit polio biasanya lengkap. Dalam poliomielitis paralitik, derajat kecacatan bahwa hasil tergantung pada sejauh mana keterlibatan dan manajemen. 
Pemulihan fungsi otot biasanya terjadi secara spontan dalam beberapa minggu.
Otot yang lumpuh dalam 1 bulan setelah timbulnya penyakit sembuh sepenuhnya hanya dalam waktu kurang dari 2% dari kasus. Lebih dari semua kematian untuk bentuk lumpuh sekitar 4%
Prognosis lebih buruk pada anak-anak ketertiban dan orang dewasa. Bulbar polio selalu serius terutama ketika medula dan otot pernapasan yang terlibat.

PENCEGAHAN
  1. Administrasi vaksin polio
  2. Vaksin Salk-solusi dari virus membunuh diberikan intramuskuler.
  3. Vaksin Sabin-yang merupakan virus hidup dilemahkan persiapan yang diberikan secara oral:
  4. Contoh: Vaksin trivalen Hidup Atenuasi atau trivalen Oral Polio / Virus Vaksin (TOPV).
  5. menganugerahkan kekebalan tahan lama
  6. Sebuah dosis booster setelah satu tahun dianjurkan di daerah socioecomomic rendah dimana tingginya insiden enterovirus lain dapat menyebabkan gangguan kekebalan.
  7. Efektif Imunisasi
  8. Program mungkin dicapai jika dilakukan masyarakat luas untuk mencakup semua bayi lebih dari 2 bulan, anak-anak dan dewasa muda dengan kelompok usia prasekolah sebagai target prioritas.


Minggu, 08 Juli 2012

Penggantian Lutut / Arthroplasty




Arthroplasty berarti membentuk kembali dari sendi. Arthroplasty biasanya diartikan penggantian lutut. Penggantian lutut total adalah sedikit dari ungkapan karena lutut tidak sepenuhnya diganti namun hanya dilapisi kembali.
Jika lutut Anda rusak berat oleh arthritis atau cedera, mungkin akan sulit bagi Anda untuk melakukan kegiatan sederhana seperti berjalan atau naik tangga. Anda bahkan mungkin mulai merasa sakit saat Anda sedang duduk atau berbaring.
Jika obat, mengubah tingkat aktivitas Anda dan menggunakan dukungan berjalan tidak lagi membantu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan operasi penggantian lutut total. Dengan resurfacing permukaan lutut Anda rusak dan usang, operasi penggantian lutut dapat meringankan rasa sakit, memperbaiki kelainan bentuk kaki Anda dan membantu Anda melanjutkan kegiatan normal Anda.
Salah satu kemajuan ortopedi adalah dibidang bedah abad kedua puluh, penggantian lutut pertama kali dilakukan pada tahun 1968. Perbaikan dalam metode bedah dan teknik sejak itu telah sangat meningkat efektivitas.

Bagaimana Lutut normal Bekerja??
Lutut adalah sendi terbesar dalam tubuh. Fungsi lutut mendekati normal diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari rutin. Lutut terdiri dari ujung bawah tulang paha (femur), yang berputar di ujung atas dari tulang kering (tibia), dan topi lutut (patella), yang meluncur dalam alur di ujung femur . Ligamen besar menempel pada tulang paha dan tibia untuk memberikan stabilitas. Otot-otot paha yang panjang memberikan kekuatan lutut.
Sendi permukaan di mana tiga tulang sentuhan ditutupi dengan kartilago artikular, zat halus yang bantal tulang dan memungkinkan mereka untuk bergerak dengan mudah.
Semua permukaan yang tersisa lutut ditutupi oleh liner, jaringan tipis halus yang disebut membran sinovial. Membran ini melepaskan cairan khusus yang melumasi lutut, mengurangi gesekan ke hampir nol di lutut sehat.
Biasanya, semua komponen bekerja secara harmonis. Namun penyakit atau cedera dapat mengganggu harmoni ini, yang mengakibatkan rasa sakit, kelemahan otot dan fungsi kurang.

Penyebab Nyeri Lutut dan Kehilangan Fungsi Lutut
Penyebab paling umum nyeri lutut kronis dan kecacatan adalah radang sendi. Osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan rematik traumatis adalah bentuk paling umum.
Osteoartritis biasanya terjadi setelah usia 50 dan sering pada individu dengan riwayat keluarga artritis. Tulang rawan yang bantal tulang lutut melembutkan dan menipis. Tulang kemudian bergesekan satu sama lain, menyebabkan nyeri lutut dan kekakuan.
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit di mana membran sinovial menjadi menebal dan meradang, menghasilkan cairan sinovial terlalu banyak yang over-mengisi ruang sendi. Ini peradangan kronis dapat merusak tulang rawan dan akhirnya menyebabkan kehilangan tulang rawan, nyeri dan kekakuan.
Arthritis Trauma dapat mengikuti cedera lutut serius. Sebuah fraktur lutut atau air mata parah ligamen lutut yang dapat merusak tulang rawan artikular dari waktu ke waktu, menyebabkan nyeri lutut dan membatasi fungsi lutut.

Pertimbangkan Knee Replacement untuk Anda?
Keputusan untuk menjalani operasi penggantian lutut harus menjadi salah satu kerja sama antara Anda, keluarga Anda dan Anda ahli bedah ortopedi.
Alasan bahwa Anda dapat mengambil manfaat dari penggantian lutut umumnya meliputi:
Lutut sakit parah yang membatasi kegiatan sehari-hari Anda, termasuk berjalan kaki, naik turun tangga, dan masuk dan keluar dari kursi. Anda mungkin merasa sulit untuk berjalan lebih dari beberapa blok tanpa nyeri yang signifikan dan Anda mungkin perlu menggunakan tongkat atau walker.
Sedang atau berat lutut nyeri saat istirahat, baik siang atau malam.
Peradangan lutut kronis dan pembengkakan yang tidak membaik dengan istirahat atau obat
Lutut deformitas – keadaan membengkok kedalam atau keluar dari lutut Anda
Lutut kekakuan - ketidakmampuan untuk menekuk dan meluruskan lutut Anda
Kegagalan untuk mengurangi nyeri dari non-steroid anti-inflamasi. Obat-obat ini, termasuk aspirin dan ibuprofen, seringkali yang paling efektif pada tahap awal radang sendi. Efektivitas mereka dalam mengontrol nyeri lutut sangat bervariasi dari orang ke orang. Obat ini mungkin menjadi kurang efektif untuk pasien dengan arthritis yang parah.
Ketidakmampuan untuk mentolerir atau komplikasi dari obat nyeri
Kegagalan untuk secara substansial meningkatkan dengan perawatan lain seperti suntikan kortison, terapi fisik, atau operasi lainnya
Kebanyakan pasien yang menjalani penggantian lutut adalah umur 60 sampai 80, tetapi ahli bedah ortopedi mengevaluasi pasien secara individual. Rekomendasi untuk operasi didasarkan pada rasa sakit pasien dan cacat, bukan usia. Penggantian lutut telah berhasil dilakukan pada semua umur, dari remaja muda dengan arthritis remaja pada pasien usia lanjut dengan artritis degeneratif.

Harapan Tentang Bedah Knee Replacement
Salah satu faktor penting dalam memutuskan apakah akan menjalani operasi penggantian lutut adalah memahami apa prosedur bisa dan tidak bisa lakukan.
Lebih dari 90 persen individu yang menjalani penggantian lutut pengalaman penurunan dramatis dari nyeri lutut dan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan untuk melakukan kegiatan umum kehidupan sehari-hari. Tapi penggantian lutut total tidak akan membuat Anda seorang atlet super atau memungkinkan Anda untuk melakukan lebih dari yang Anda sebelum bisa Anda kembangkan arthritis.
Setelah operasi, Anda akan disarankan untuk menghindari beberapa jenis kegiatan, termasuk jogging dan olahraga dampak tinggi, untuk sisa hidup Anda.
Dengan pemakaian normal dan aktivitas, setiap penggantian lutut mengembangkan beberapa keausan di bantal plastik. Aktivitas yang berlebihan atau berat dapat mempercepat keausan normal dan ini menyebabkan penggantian lutut untuk melonggarkan dan menjadi menyakitkan. Dengan kegiatan modifikasi yang sesuai, penggantian lutut dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Prosedur
Anda kemungkinan besar akan dirawat di rumah sakit pada hari operasi Anda. Setelah masuk, Anda akan dievaluasi oleh anggota tim anestesi. Jenis yang paling umum dari anestesi adalah anestesi umum, di mana Anda tidur sepanjang prosedur, dan anestesi spinal atau epidural, di mana Anda bangun tapi kaki Anda terbius. Tim anestesi akan menentukan jenis anestesi yang terbaik untuk Anda dengan masukan Anda.
Prosedur itu sendiri membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam. Anda ahli bedah ortopedi akan menghapus tulang rawan dan tulang yang rusak dan kemudian posisi logam baru dan permukaan sendi plastik untuk mengembalikan keselarasan dan fungsi lutut.
Banyak jenis desain dan bahan saat ini digunakan dalam operasi penggantian lutut. Hampir semua dari mereka terdiri dari tiga komponen: komponen femoralis (terbuat dari logam yang kuat sangat halus), komponen tibialis (terbuat dari plastik tahan lama sering diadakan di nampan logam), dan komponen patela (juga plastik).
Setelah operasi, Anda akan dipindahkan ke ruang pemulihan, di mana Anda akan tetap selama satu sampai dua jam sementara pemulihan Anda dari anestesi dimonitor. Setelah anda bangun, anda akan dibawa ke kamar rumah sakit Anda.

Selama Anda Tinggal di Rumah Sakit
Anda kemungkinan besar akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Setelah operasi, Anda akan merasa sakit, tapi obat akan diberikan kepada Anda untuk membuat Anda merasa senyaman mungkin. Manajemen nyeri merupakan bagian penting dari pemulihan Anda, sehingga berbicara dengan dokter bedah Anda jika nyeri pasca operasi menjadi masalah. Berjalan dan gerakan lutut yang penting bagi pemulihan Anda dan akan mulai segera setelah operasi Anda.
Seorang ahli terapi fisik akan mengajarkan latihan khusus untuk memperkuat kaki Anda dan mengembalikan gerakan lutut untuk memungkinkan berjalan dan kegiatan normal sehari-hari segera setelah operasi Anda.

Kemungkinan Komplikasi Setelah Pembedahan
Tingkat komplikasi setelah penggantian lutut rendah. Komplikasi serius, seperti infeksi sendi lutut, terjadi pada kurang dari 2 persen pasien. Komplikasi medis utama seperti serangan jantung atau stroke terjadi bahkan lebih jarang. Penyakit kronis dapat meningkatkan potensi komplikasi. Meskipun jarang, ketika komplikasi ini terjadi, mereka dapat memperpanjang atau membatasi pemulihan penuh.
Pembekuan darah di pembuluh darah kaki adalah komplikasi yang paling umum dari operasi penggantian lutut. Anda ahli bedah ortopedi akan menguraikan program pencegahan, yang mungkin termasuk peningkatan periodik kaki, latihan kaki yang lebih rendah untuk meningkatkan sirkulasi, stoking dukungan dan obat untuk mengencerkan darah Anda.
Meskipun implan desain dan bahan serta teknik bedah telah dioptimalkan, keausan permukaan bantalan atau melonggarkan komponen dapat terjadi. Selain itu, meskipun rata-rata 115 derajat gerak umumnya diantisipasi setelah operasi, jaringan parut lutut kadang-kadang dapat terjadi dan gerak mungkin lebih terbatas. Hal ini terutama berlaku pada pasien dengan keterbatasan gerak sebelum operasi. Akhirnya, sementara jarang, cedera pada saraf atau pembuluh darah sekitar lutut dapat terjadi selama operasi.

Selama Pemulihan Anda di Rumah
Keberhasilan operasi Anda juga akan tergantung pada seberapa baik Anda mengikuti instruksi Anda ahli bedah ortopedi di rumah selama beberapa minggu pertama setelah operasi.
Luka Perawatan
Anda akan berjalan di sepanjang jahitan luka atau jahitan bawah kulit di bagian depan lutut. Jahitan akan dihapus beberapa minggu setelah operasi. Sebuah jahitan bawah kulit Anda tidak akan meminta penghapusan.
Hindari merendam luka di dalam air sampai luka telah benar-benar disegel dan dikeringkan. Luka dapat dibalut untuk mencegah iritasi dari pakaian atau stoking dukungan.
Diet
Beberapa kehilangan nafsu makan adalah umum selama beberapa minggu setelah operasi. Diet yang seimbang, seringkali dengan suplemen zat besi, adalah penting untuk mempromosikan penyembuhan jaringan yang tepat dan mengembalikan kekuatan otot.
Kegiatan
Latihan adalah komponen penting dari perawatan rumah, terutama selama beberapa minggu pertama setelah operasi. Anda harus dapat melanjutkan aktivitas yang paling normal sehari-hari dalam waktu tiga sampai enam minggu setelah operasi. Beberapa nyeri dengan aktivitas dan di malam hari adalah umum selama beberapa minggu setelah operasi. Program kegiatan Anda harus mencakup:
Sebuah program berjalan lulus untuk perlahan-lahan meningkatkan mobilitas Anda, awalnya di rumah Anda dan kemudian di luar
Melanjutkan kegiatan rumah tangga lainnya normal, seperti duduk dan berdiri dan berjalan naik turun tangga
Spesifik latihan beberapa kali sehari untuk mengembalikan gerakan dan memperkuat lutut. Anda mungkin akan dapat melakukan latihan tanpa bantuan, tetapi Anda mungkin memiliki ahli terapi fisik membantu Anda di rumah atau di sebuah pusat terapi beberapa minggu pertama setelah operasi.
Mengemudi biasanya dimulai ketika menekuk lutut Anda cukup sehingga Anda dapat masuk dan duduk dengan nyaman di dalam mobil Anda dan ketika kontrol otot Anda menyediakan waktu reaksi cukup untuk pengereman dan percepatan. Kebanyakan individu CV mengemudi sekitar empat sampai enam minggu setelah operasi.

Menghindari Masalah Setelah Operasi
Pencegahan Penggumpalan Darah
Ikuti instruksi Anda ahli bedah ortopedi dengan hati-hati untuk memperkecil potensi pembekuan darah yang dapat terjadi selama beberapa minggu pertama pemulihan Anda.
Peringatan tanda-tanda pembekuan darah di kaki meliputi:
1.      Meningkatnya rasa sakit di betis
2.      Kesemutan atau kemerahan atas atau di bawah lutut
3.      Meningkatkan pembengkakan di, pergelangan kaki betis dan kaki
4.      Beritahu dokter anda segera jika Anda mengembangkan tanda-tanda ini.
Mencegah Infeksi
Penyebab paling umum infeksi setelah operasi penggantian lutut berasal dari bakteri yang memasuki aliran darah selama prosedur gigi, infeksi saluran kemih, atau infeksi kulit. Bakteri ini dapat mengajukan sekitar penggantian lutut Anda dan menyebabkan infeksi.
Selama dua tahun pertama setelah penggantian lutut Anda, Anda harus minum antibiotik pencegahan sebelum prosedur gigi atau bedah yang dapat memungkinkan bakteri untuk memasuki aliran darah Anda. Setelah dua tahun, berbicara dengan ahli ortopedi dan dokter gigi atau ahli urologi untuk melihat apakah Anda masih perlu antibiotik pencegahan sebelum prosedur dijadwalkan.
Peringatan tanda-tanda infeksi penggantian lutut yang tersedia:
1.      Persistent demam
2.      Sambil menggigil
3.      Meningkatkan kemerahan, nyeri atau pembengkakan dari luka lutut
4.      Drainase dari luka lutut
5.      Meningkatkan nyeri lutut dengan kedua aktivitas dan istirahat
Mencegah Lebih Parah
Penurunan selama beberapa minggu pertama setelah operasi dapat merusak lutut baru Anda dan dapat menyebabkan kebutuhan operasi lebih lanjut. Tangga akan menjadi bahaya tertentu sampai lutut Anda kuat dan mobile. Anda harus menggunakan tongkat, kruk, alat bantu jalan, rel tangan atau seseorang untuk membantu Anda sampai Anda telah meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas dan kekuatan.
Bagaimana Lutut Baru Anda Terasa Berbeda??
Anda mungkin merasa beberapa mati rasa di kulit sekitar sayatan. Anda juga mungkin merasa kekakuan beberapa, terutama dengan kegiatan membungkuk berlebihan. Peningkatan gerakan lutut adalah tujuan dari penggantian lutut total, tetapi pemulihan penuh gerakan ini jarang terjadi. Gerakan penggantian lutut setelah operasi diperkirakan oleh gerakan lutut Anda sebelum operasi. Kebanyakan pasien dapat mengharapkan untuk hampir sepenuhnya meluruskan lutut diganti dan menekuk lutut cukup untuk naik dan turun tangga dan masuk dan keluar dari mobil. Berlutut biasanya tidak nyaman, tetapi tidak berbahaya. Kadang-kadang, Anda mungkin merasa beberapa mengklik lunak dari logam dan plastik dengan lutut menekuk atau berjalan. Perbedaan ini sering berkurang dengan waktu dan kebanyakan pasien menemukan yang kecil, dibandingkan dengan rasa sakit dan fungsi yang terbatas yang mereka alami sebelum operasi.
Lutut baru Anda dapat mengaktifkan detektor logam yang diperlukan untuk keamanan di bandara dan beberapa bangunan. Beritahu agen keamanan tentang penggantian lutut Anda jika alarm diaktifkan.

Setelah operasi, pastikan Anda juga lakukan hal berikut:
1.      Berpartisipasi dalam program rutin latihan ringan untuk mempertahankan kekuatan yang tepat dan mobilitas lutut baru Anda.
2.      Lihat ahli bedah ortopedi berkala untuk pemeriksaan tindak lanjut rutin dan sinar-X, biasanya sekali setahun.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...